Oleh: Jerinx
Saat saya menulis note ini, saya serasa terbakar amarah, rasa
tidak terima sekaligus jijik dengan rendahnya kualitas intelektual yg
bertebaran congkak tanpa malu di facebook. Jika saya bisa mengalikan
diri saya hingga berjumlah jutaan, ingin sekali rasanya mencari
satu-satu idiot itu dirumahnya dan menampar mereka di depan ibu nya.
Sebagai
seniman saya merasa kebebasan berexpresi saya hendak dilucuti,
diturunkan tuk kemudian disamaratakan dengan intelektualitas 'mereka'
agar 'mereka' bisa mengerti apa yg saya katakan/lakukan. Dan saya
katakan: persetan! Mereka ingin saya memakai bahasa yang mudah
dimengerti, ingin agar saya menafikan seni sastra dan mengatakan
semuanya dengan literal. Lalu apa bedanya saya dengan seniman-seniman
generik plastik yang merajai Indonesia saat ini? Kalian ingin saya
menjadi seperti mereka?
Jika kalian tidak
mengerti/sepenuhnya paham dengan apa yang saya tulis/katakan (di status
FB, twitter, lirik lagu dll), GUNAKAN nalar & imaji mu untuk
mengolahnya, atau kasarnya PAKAI OTAK! Tuhan memberi manusia otak untuk
digunakan berpikir memecahkan sesuatu yang manusia tidak mengerti, otak
bukan cuma untuk meminta. Jika tidak mengerti bahasa Inggris, buka
kamus/internet. Perluas wawasan, perbanyak membaca. Jangan manja lalu
congkak meminta semuanya itu harus jelas ini A ini B. Ini dunia SENI,
dunia yang indah karena misteri dan teka-teki nya, bukan bisnis
supermarket yg semua kontrak hitam diatas putih-nya harus jelas.
Apa
kalian pikir Chairil Anwar, Soe Hok Gie, WS Rendra dll HARUS
menyertakan salinan maksud dari setiap puisi yang mereka tulis? Dimana
HORMAT kalian untuk seni sastra?
Saya tidak pernah takut
kehilangan penggemar/fans/apapun itu, jika kalian tidak suka dengan apa
yang saya tulis saat ini, silakan pergi dan kutuk saya. Yang jelas, saya
tidak akan pernah mau merendahkan inteletualitas diri saya demi
memuaskan nalar pemalas idiot nan manja kalian!
Source: https://www.facebook.com/notes/jrx/sastra-is-dead/421809181245
Tidak ada komentar:
Posting Komentar