Oleh: Jerinx
Terkait dengan bunyi status FB SID yang berbunyi "Tolong hentikan
cara2 berpikir model sinetron yg penuh drama dan konflik nan tak
penting. SID bukan tim sepak bola. Fanatisme berlebihan akan membunuh
kalian semua. Wake up!" Tak disangka SID mendapat beberapa respon
menarik yang menganggap kami menyudutkan sepakbola Indonesia dan
supporter-nya.
Inilah yang terjadi jika imajinasi dan daya nalar tidak digunakan dalam mengartikan sebuah expresi.
Kami
mengerti sikap fanatik itu perlu dalam menunjukkan loyalitas. Dan SID
akan menghargai sikap fanatik dlm bentuk apapun [bola, musik, agama dll]
asal sikap fanatik tsb tidak sampai memakan korban jiwa dan menimbulkan
permusuhan antar manusia di Indonesia.
Namun apakah yg kerap
terjadi di Indonesia? Semua merasa tim-nya, ras-nya, agamanya atau band
idolanya paling hebat lalu dengan bangga memusuhi orang2 yang berbeda
dengannya. Itu kenyataan di lapangan dan itulah yang ingin kami
pertanyakan.
Perlu diingat. Konteks SID ketika berkata 'fanatisme
yg berlebihan akan membunuhmu' itu dalam kerangka yg luas, bukan cuma
dalam konteks supporter bola namun lebih kepada semua unsur sikap
fanatisme terhadap sesuatu.
Kerusuhan2 dlm konser
musik/pertandingan bola maupun kerusuhan2 yang berbau SARA semua berawal
dari rasa kebersamaan/loyalitas sebuah kelompok yg berlebihan dan
ujung2nya memakan korban jiwa. Bagi kami itu pola pikir yang sangat
bodoh dan terbelakang. TIDAK ada manusia yang layak mati sia-sia hanya
karena perbedaan selera musik/bola/agama.
Kami berkata 'SID bukan
tim sepak bola' sebagai kiasan karena akhir2 ini kami melihat sikap
fanatik fans SID [Outsiders] hampir berlebihan dan mendekati fanatisme
supporter bola.
Terus terang kami tidak nyaman dgn situasi ini.
Tujuan kami membuat band bukan untuk dipuja-puja dgn perasaan fanatik
berlebihan. Kita percaya semua manusia itu sama dimata Tuhan, terlepas
dari apa itu suku, agama, ras, musik atau tim sepakbola favoritnya.
Mungkin
bagi anda yang kurang bisa menangkap maksud kami, intinya adalah: cukup
sudah warga Indonesia saling mangsa hanya karena perbedaan2 kecil yg
seharusnya tidak menjadi masalah tsb.
Bersatu. Boleh fanatik tapi saling menghargai dan berjiwa besar. Sportif.
Source: https://www.facebook.com/notes/jrx/indonesia-ku-yang-fanatik-bangga-oleh-jrx/280556601245
Tidak ada komentar:
Posting Komentar