Oleh: Superman Is Dead
30 Juni 2009, Phoenix, AZ.
6 hours from Santa Clarita to
Phoenix, kita sampai di hotel jam 1 malam. Hotel yang cukup
menyenangkan: $70/malam, 3 bed dan saluran TV yang dipenuhi berita
religius. Haha. Woke up at 7 kita disambut suhu 46 derajat Celcius! Dan
kita pikir Bali cukup panas. Perjalanan ke venue dan pencarian parkir
berjalan aman. Mendapat jadwal bermain jam 2.35 sore kita memilih
mengambil jatah makan siang dahulu, dan lagi-lagi antrian panjang
menanti dibawah terik matahari Phoenix. Sehabis lunch, Bobby dan Eka
sibuk meracik Tequila di belakang panggung. Tequila dan 46 derajat
celcius bukanlah kombinasi yang menyenangkan. Panas-nya cuaca
benar-benar menguras tenaga, terbukti kami cuma mampu membawa 5 dari 6
lagu. The heat was worst than playing in Twice Bar.
Sukses menjual
beberapa CD dan T-shirt, kami mewawancarai Civet, sebuah femme fatale
punkrock band from LA yang albumnya rilis under Hellcat Records milik
Tim Armstrong. Kami juga sempat mewawancarai rekan sepanggung kami
goth-rocker dari Holywood, Dommin untuk kepentingan dokumentasi tour
SID. Setelah mengambil honor manggung yang tidak dipotong pajak seperti
di 3 gig sebelumnya di California, kami menuju Las Cruces [New Mexico]
yang berjarak 7 jam dari Phoenix.
Hmmm, New Mexico.....Tequila anyone?
1 Juli 2009, Las Cruces, NM.
Melewati
hujan badai, perjalanan 7 jam menuju Las Cruces sedikit menegangkan
karena kita harus menyalip truk truk gandeng besar sepanjang freeway.
Hasilnya, kaca van sewaan kita retak terkena serpihan kerikil yang
terpental dari ban truk. Well, itulah kegunaan asuransi right? Tiba di
hotel jam 1 tengah malam, kita sempat kucing-kucingan dengan pemilik
hotel. Berhubung budget terbatas, kami hanya menyewa satu kamar untuk 7
orang tanpa ketahuan pihak hotel, hehe. Woke up at 7 kita langsung
menuju venue dengan strategi baru: pakaian adat Bali! Sebelum konser
kita berjalan keliling venue mengenakan pakaian adat sambil membawa
papan pengumuman yang berisi informasi di stage mana dan jam berapa SID
bermain. Nasib kita bagus, strategi kita cukup berhasil dan tepat jam
12.35 saat kita menghajar panggung, jumlah penonton lumayan banyak,
moshing pun pecah, kita bahkan diberi tambahan waktu oleh stage manager.
Kita membawakan 7 lagu, menjual banyak CD/merchandise dan mendapat
respek maksimal dari fans baru yang sebagian besar warga keturunan
Mexico. Band-band lain dan panitia Warped Tour juga sempat memberi
pujian. We did good today. Jam 3 sore kita langsung menuju San Antonio,
Texas. Another 10 hours drive to the land of the cowboys, yiiiiha!
2 Juli 2009, San Antonio, TX.
Kami
tiba di San Antonio jam 3.30 pagi, langsung masuk hotel dan KO. Arise
at 9 kami bergegas menuju venue. Cuaca cukup panas, 37 derajat celcius
dan antrian penonton amat sangat panjang. Tampaknya San Antonio is a
high populated city. Segera kami kenakan pakaian adat Bali dan
berkeliling venue dengan papan pengumuman sambil membagikan stiker. Hari
ini kita main jam 3.35. Lelah berkeliling kami istirahat makan siang
dan bersiap untuk membakar panggung. Inilah susahnya bermain di festival
semacam Warped Tour. SID yang jelas masih bukan siapa-siapa di USA
harus bersaing dengan band-band besar yang bermain di main stage dalam
hal mencari penonton.
SID [dan band-band Kevin Says Stage lainnya]
seringkali harus mati-matian merebut perhatian penonton yang lebih
terkonsentrasi di main stage untuk menyaksikan Bad Religion, NOFX dll.
It’s not an easy job at all but we won’t give up and we’ll never will.
Terbukti,
walaupun hanya ditonton puluhan orang, grafik penjualan CD dan T-shirt
kami yang kami jual disebelah panggung sama sekali tidak mengecewakan.
Band-band lain juga ikut memberi kami support dari depan panggung. Dalam
Vodkabilly, kami sempat memeperagakan aksi solo masing-masing personel.
Hasilnya, seorang stage crew memberi kami hadiah spesial, stimulan
herbal asli Amerika yang mengaktifkan syaraf tawa dan menenangkan
pikiran, bagus dikonsumsi sebelum tidur, hehehe. Merdeka!
3 Juli 2009, Houston, TX.
Tiba
di hotel jam 8.30 malam, kami disambut seorang junkie yang ingin
meminjam HP diparkiran hotel. Absurd karena dia berbicara sepeti zombie.
White trash zombie. Kelelahan, kami langsung tertidur setelah
sebelumnya menyantap pizza delivery pesanan. Tiba di venue -seperti
biasa- kami keliling deangan papan pengumuman. Sempat bertemu seorang
bule tua yang jatuh cinta dengan Bali, kami sukses menarik perhatian
calon penonton. Ternyata publik Amerika sangat minim pengetahuannya
tentang Bali/Indonesia. Terbukti walaupun di papan pengumuman kami
tertulis jelas ‘SID from Bali - Indonesia’ banyak dari mereka yang malah
bertanya dimanakah Bali - Indonesia itu. Jadwal manggung kami hari ini
jam 12.50 siang. Oya, khusus untuk Kevin Says stage tempat kami
manggung, sumber listrik nya memakai tenaga matahari yang sangat ramah
lingkungan. Solar system for punkrock noise! Kami sempat menyaksikan
band-band punkrock keren seperti Civet [LA] dan Born To Lose [Texas]
sebelum set kami tiba. Panasnya cuaca Houston yang sedikit lembab
membuat kami benar-benar berkeringat untuk pertama kalinya di Amerika.
Jumlah penonton makin bertambah dan Jrx pun sukses membuat basah udeng
[penutup kepala tradisional Bali] yang dikenakannya. Penjualan
CD/merchandise memecahkan rekor penjualan kami selama tour ini, indikasi
yang cukup positif. Kami sempat lunch keliling sebentar sebelum
akhirnya balik ke hotel. Besok libur nasional, hari kemerdekaan Amerika
Serikat dan discount ada dimana-mana. Saat yang tepat untuk belanja.
Sikat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar