Oleh: Superman Is Dead
Laporan: Persda Network/yon ( Tribun Timur )
Senin, 16 November 2009 | 14:10 WITA
TIDAK
kurang 20 ribu penonton Soundrenaline di Garuda Wisnu Kencana (GWK)
Bali, Minggu (15/11) dibikin histeris dengan penampilan Superman is Dead
(SID). Band Punk Rock yang beranggaotakan tiga laki-laki, Bobby, Eka
dan Jrx asal Bali tersebut menggebrak pangung Festival dengan lagu
andalannya Luka Indonesia. Namun sebelumnya mereka bertiga terlebvih
dahulu mengelilingi panggung dengan bersepeda, sebagai wujud dari
kampanye global warming dan mengurangi gas emisi.
"Terus terang
sejak lama kami melakukan kampanye dengan Bike to Work atau sekedar
berkeliling dengan sepeda. Apalagi Bali jalannya sempit ini sebagai
bentuk kampanye agar Bali tidak terlalu banyak gas emisi dan kampanye
global warming dan ini sebagai bentuk pendekatan terhadap generasi muda
di Bali dan seluruh Indonsia," papar Bobby.
Penampilan SID sejak
awal memang ditunggu-tunggu fans beratnya apalagui mereka memang bersal
di bali dan manggung di tempat tinggalnya sendiri dan mereka. Sejak sore
penonton yang sudha berjubel memadati GWK teruaskan dengan penampilan
Band punik yang telah mengeluarkan tiga album independen dan salah
satunya berjudul Angels dan The Outsiders.
"Terus terang kami
sangat bangga dengan penyelenggaraan Soundrenaline kali ini. Kami
sebagai musisi terpuaskan dengan pembagian panggung terutama buat musik
cadas. Pelaksanaan Soindrnealine kali ini jauh memuaskan bagi kami
sebagai musisi. Kendati tadi sempat terkendala sedikit oleh audio,"
timpal Eka.
Sejauh ini SID selalu menyerukan perlawanan lewat
lirik-lirik cerdas terutama di lagu Luka Indonesia dan menyuarakan
nada-nada perjuangan melalui musik.
"Soal syair kita berupaya
agar masyarakat kita educatif terhadap bahasa Inggris. Bahasa Inggris
adalah bahasa universal dan ini bisa menjadi pendidikan buat pecinta di
tanah air. Kami juga menyuarakan ketidak adilan di Indonesia dengan
menggunakan dogma agama untuk meraih kepentingan kelompok atau
kepentingan pribadi. Kami sebagai pemuda punya harga diri dan jati
diri," tukas Jrx.
SID yang bulan lalu sempat mengikuti festival
di Amerika mengaku, bahwa manggung di depan publik sendiri jauh lebih
ouas dibandingkan mannggung di luar negeri.
"kalau disini kan
penot\nton tahu kita, tapi di luar negri mereka tidka tahu kita. Tapi di
luar sangat menghargai waktu dan sangat ptrofesional. Kita t5elat 10
menit aja kalau jatah manggung 40 menit ya hanya bisa main 30 menit.
bahkan untuk urusan panggung hanya dikerjain satu orang cukup dan disni
kan banyak banget kru dipanggung dan ini soal SDM," papar Bobby. (*)Source : http://www.tribun-timur.com/read/artikel/58161
Tidak ada komentar:
Posting Komentar