01. Ini
wawancara kedua saya dengan kalian. Pertama kali untuk Pause Magazine di
Jakarta –sebelum main di PL Fair, kalau nggak salah 2002 atau 2003—,
apa yang sudah berubah dari SID secara general? Kalian masih band punk
rock yang berbahaya, punya tujuan yang jelas dan bisa dipercaya oleh
penggemar. Tapi, secara personal, apa yang sudah berubah?
JRX: Yg jelas sudut pandang saya melihat sesuatu banyak berubah. Jika dulu takaran pandang hanya 1-3 tahun kedepan, kini sudah bisa sedikit melihat gambaran besar, bukan bintik bintik lagi. Clarity. Dan itu kadang membuat saya sedikit tidak nyaman.
Bobby Kool: Well.. Secara musikalitas SID tidak terlalu berubah, kita masih sama memainkan musik berjenis kelamin Punk Rock, perubahannya itu skr ada pada penulisan Lirik lagu, yg dimana penulisannya mengajak orang untuk lebih kreatif berfikir :) secara personal perubahan terlihat pada umur yg semakin bertambah.. Hehe.
EkaRock: Perubahan pada SID mungkin dari pengembangan dari cara bermusik, lebih teliti dari pemilihan kata-kata untuk lirik seiring dengan perkembangan usia. Secara personal. basic kami tidak merasakan ada perubahan hanya semakin merasa harus bertanggung jawab akan keadaan yang kita hadapi sekarang ini.
02. Bagaimana SID memandang musik kalian yang hari ini? Apakah masih sama seperti memulai segalanya beberapa belas tahun yang lalu? Apa sih yang masih ingin kalian perjuangkan dari segi musik?
JRX: Meski masih jauh dari bentuk terakhir, saya melihatnya bagai bunga yang baru mulai mekar dan banyak kumbang mendekati. Kadang kumbang madu, kadang tidak. Yang masih diperjuangkan sudah pasti kejujuran.
Bobby Kool: Musik kami akan selalu berevolusi, seiring perubahan pola pikir, keadaan, situasi, dan apa yg kita lihat dan apa yg akan kita tuangkan nantinya di lagu.. Dan yg kita perjuangkan dr musik adalah : dimana kita sangat mencintai seni musik ini, mengekprisikan diri didalamnya, meraih setiap mimpi yg kita inginkan, memberikan sesuatu perubahan positif kepada orang yg mengerti apa yg kita tulis atau apa yg kita perbuat..
EkaRock: Diibaratkan sebagai kehidupan, kami sedang tumbuh, dan banyak faktor yang bisa mempengaruhi kehidupan kami.. kami tetep berusaha menyenangkan kehidupan kami dan dimana telah menjadi tumpuan harapan bagi orang yang mengikuti kami, tanggung jawab dan tetap memberikan energi positif.
03. Ada beda yang jelas sekarang, kalian punya pengikut fanatik yang luas dan tidak hanya terbatas dari Bali saja. Pernah berpikir ada di titik ini, sebelumnya?
JRX: Tidak, saat itu saya terlalu sibuk memikirkan cita-cita mulia: punya stok malam liar dan alkohol yang tak berkesudahan.
Bobby Kool: Sama sekali belum ada pikiran mempunyai fans sampai "diluar" hanya masih berfikir di seputaran membuat lagu, menikmati prosesnya dan mendistribusikannya..
EkaRock : Tidak pernah terpikir, pikiran saya hanya mengekspresikan diri semaksimal mungkin.
04. Apa yang bisa kalian berdayakan dari penggemar itu? Apa yang ingin kalian sampaikan kepada mereka?
JRX: Impian setiap band cerdas adalah memiliki penggemar yang cerdas juga. Sebagai band yang 'merasa' cerdas, kami kadang memiliki penggemar yang 'merasa' cerdas juga. Dan kami ingin mereka sadar itu. SID bukanlah kebenaran tertinggi. Saya rasa itu yang ingin disampaikan.
Bobby Kool: Yg kita lakukan pertama adalah : melalukan sesuatu dr diri kita sendiri,,, melakukan sesuatu untuk perubahan positif dengan itu otomatis mereka akan melihat dan meniru apa yg kita lakukan dan itu sudah terjadi pada mereka..
EkaRock : Sekali lagi sebuah energi positif, menyebarkannya, dan melakukan perubahan ..dampak besar atau kecil, itulah yang memotivasi kita untuk terus berkarya.
05. Loyalitas penggemar kalian juga melintas batas di internet. Ada beberapa rekor tercipta sejauh ini, apakah itu penting? Gimana sih caranya supaya bisa punya banyak pengikut sekaligus di dua dunia; nyata dan maya?
JRX: Simpel, syarat-nya selalu mempesona baik di nyata ataupun maya. Dan hal itu hanya bisa dilakukan jika kamu tulus dan natural; tidak terlalu memproyeksikan diri menjadi idola sempurna.
Bobby Kool: Berarti sudah bisa dilihat, gerakan2 atau sesuatu yg sudah kita karyakan dan mereka tau apa yg kita perbuat.. Bukan masalah penting atau tidak, setidaknya kita tau seberapa gerakan yg sudah kita buat dan bisa lebih berkomunikatif dengan mereka di dunia maya..
EkaRock : Tetap jujur dengan hati nurani dengan apa yang dilakukan, tanpa paksaan ambisi berlebihan kepada mereka...
06. Bali hari ini, gimana scene lokal menurut kalian? Sempat ada virus akut yang menyebar saat kalian menembus dogma band punk rock itu tidak bisa harmonis dengan major label di Indonesia. Virus itu membuat banyak anak muda lokal bermain musik dan punya kepercayaan diri bisa menembus audience yang lebih luas. Keberhasilan itu membawa Bali dikenal kembali dengan scene musiknya. Kalian membuka pintu untuk banyak band lokal untuk bisa didengar orang banyak di luar Bali. Sekarang, kondisinya gimana? Apakah scenenya lebih baik?
JRX: Menurut saya sih lebih bagus sekarang. Banyak band-band Bali yang bermain diluar daerah/diluar negeri. Banyak yang sign up dengan label-label kredibel. Meski belum ada yang meledak banget, tapi secara networking, musisi lokal makin elok. Bom-bom waktu ini hanya membutuhkan moment yang tepat untuk meledak secara serius.
Bobby Kool: Scene musik Bali saat ini bisa dikatakan lebih bervariasi dr segi genre, dan banyak skr band Bali menjajal konser ke daerah2 di luar bali, dan karya2 mereka sangat berkwalitas. Virus itu sudah km suntik dengan karya yg berbeda dimana dengan karya yg berbeda dan memiliki visi misi didalamnya.. Dengan membuat karya yg "bagus" tdk ada orang yg akan mengintervensi karya itu.. Jadi teruslah membuat sesuatu yg mempunya tujuan, gerakan, dan perlawanan..
EkaRock : Perkembangan scene musik Bali sekarang ini bisa dibilang sangat baik dan akan menjadi lebih baik. Peluang untuk merepresentasikan karya-karya mereka sudah semakin terbuka, kesempatan untuk manggung di luar daerah dan membangun jaringan sudah semakin aktif. Sekarang yang diperlukan hanyalah menetapkan titik fokus terhadap karya/band yang mereka bawa…menggali lebih luas potensi dan kesempatan untuk maju, agar lebih terjawab pertanyaan kenapa mereka ada di dalam band tersebut.
07. Masih suka main di klub kecil dengan penonton terbatas? Kalau iya, main di tempat-tempat kecil itu apa sih kenikmatannya?
JRX: Energi mentah nan jahanam dan cipratan keringat penonton adalah salah satu bahan dasar teori kekacauan.
Bobby Kool: Jelas lauh lebih nikmat, berada dalam lingkaran api yg panas, membaur dengan abunya.. Api itulah yg memberikan energi.. Dimana kita bisa melihat emosi, tetetas keringat, semangat, mereka dalam setiap konser kecil..
EkaRock: Energi liar yang memercikan bensin ke bara panas kami, disambut dengan kipasan emosi mereka, secara jujur dan meledakkannya tanpa kepura puraan.
08. Apa yang masih membuat kalian turn on ketika bermain musik di atas panggung?
JRX: Panggung besar: lirikan mesra pak pulisi. Panggung kecil: si dia yang menanti di pojokan bar.
Bobby Kool: Beer dan energi tarian penonton
EkaRock: Senyum sumringah penonton yang mengharapkan ledakan energi kami.
09. Satu hal yang juga menarik, kalian nampaknya cukup jauh dengan media mainstream karena memang apa yang kalian mainkan tidak sesuai dengan selera pasar. Apa sih resepnya bisa diterima dan terus menerus bertahan melakukan yang kalian suka?
JRX: Tahu cara mengemas. Meski kita mungkin gak selalu tahu caranya, tapi ya pura-pura tahu aja: percaya diri.
Bobby Kool: Kita akan tetap menjadi diri kita sendiri, berjalan dan memainkan dan tinggal di tempat yg kita suka.. Dan kita lebih tertarik dengan media yg mengerti siapa kita..
EkaRock : Knowing our power, bisa selalu memupuk rasa percaya diri kita. untuk melakukan apa yang kita suka...
10. Bagaimana dengan kiprah internasional? Apakah punya rencana untuk ekspansi dalam bentuk karya –tidak hanya tur— di negara asing? Misalnya merilis rekaman untuk pasar itu?
JRX: Rencana selalu ada, belum dapat momen yang pas aja.
Bobby Kool: Sangat ada.. Dimana kita tau industri dan studio recording disana bisa dikatakan lebih maju secara kualitas, untuk mendapatkan kualitas itu kita sadar bahwa kualitas band juga harus mendukung..
EkaRock : Selalu ada, untuk bisa lebih bersabar menunggu kesempatan itu, mungkin dgn mematangkan apa yang kita punya disini itu bisa lebih berguna.
11. Tentang rekaman terbaru, ide dasar membuat vinyl itu bagaimana munculnya?
JRX: Dari kesukaan terhadap hal-hal yang klasik dan tidak gaul. Dan rasanya belum sah jadi pemusik kalau belum rilis vinyl. Kebetulan label kita juga sedang gila.
Bobby Kool: Sudah dijelaskan oleh JRX.. Hehe
EkaRock : Sudah ditambahkan oleh Bobby
12. Apakah sulit untuk meyakinkan Sony Music untuk merilis rekaman ini?
JRX: SID = Sulit Itu Dosa
Bobby Kool: Dan yg ini akan dijawab sama mas Dodix.. Kakwkakwka..
EkaRock : I am relax ...
13. Apakah Sony Music partner yang cocok untuk menyebarluaskan karya kalian di Indonesia setelah beberapa album bekerja sama?
JRX: Sejauh ini masih aman-aman saja. Semua karya kami masih jujur dan kalau ketemu Pak Jan pasti diajak makan. Beliau tahu kami butuh gizi dan kasih sayang.
Bobby Kool: Bisa dikatakan "iya" suatu kebanggaan juga album kami di distibusikan oleh label besar sekelas Sony music Indonesia.. Karena yg kita butuhkan adalah meratanya album SID tersebar di seleuruh Indonesia..
EkaRock : Levelnya hijau, …masih saling rangkul.
14. Apa yang bisa kalian bilang ke orang-orang yang masih berpikiran kuno bahwa band punk rock tidak bisa berpelukan erat dengan major label?
JRX: Saya suka yang kuno-kuno. Langka dan nilai jualnya tinggi.
Bobby Kool: Orang tidak akan tau kalau mereka belom mengenal apa itu major label, tidak semua major label memperlakukan sesuatu yg tidak disukai oleh band, terlalu banyak mengatur dan sebagainya. Tapi ada juga jalur indie yg berperilaku seperti label major kebanyakan..
EkaRock : Tergantung cara berpelukannya sih, kalo posisinya kebanyakan nafsu pasti gak enak…
15. Sebagai band, apa sih yang masih belum kalian capai? Masih ada cita-cita atau hasrat apa yang ingin kalian kejar?
JRX: Tur keliling dunia yang disponsori PKS.
Bobby Kool: Yg jelas dalam hidup ini kami akan menyapa sang waktu dengan membuat karya sebanyak-banyaknya yg mempunyai visi, misi, perlawanan, pergerakan. menyebarluaskan karya2 yg kita buat, ingin manggung ke tempat yg belom pernah kita datangi dan berkolaborasi dengan musisi yg kita kagumi..
EkaRock: Kali ini sepertinya jawaban Bobby yang saya pilih.
Hidup Bobby!
JRX: Yg jelas sudut pandang saya melihat sesuatu banyak berubah. Jika dulu takaran pandang hanya 1-3 tahun kedepan, kini sudah bisa sedikit melihat gambaran besar, bukan bintik bintik lagi. Clarity. Dan itu kadang membuat saya sedikit tidak nyaman.
Bobby Kool: Well.. Secara musikalitas SID tidak terlalu berubah, kita masih sama memainkan musik berjenis kelamin Punk Rock, perubahannya itu skr ada pada penulisan Lirik lagu, yg dimana penulisannya mengajak orang untuk lebih kreatif berfikir :) secara personal perubahan terlihat pada umur yg semakin bertambah.. Hehe.
EkaRock: Perubahan pada SID mungkin dari pengembangan dari cara bermusik, lebih teliti dari pemilihan kata-kata untuk lirik seiring dengan perkembangan usia. Secara personal. basic kami tidak merasakan ada perubahan hanya semakin merasa harus bertanggung jawab akan keadaan yang kita hadapi sekarang ini.
02. Bagaimana SID memandang musik kalian yang hari ini? Apakah masih sama seperti memulai segalanya beberapa belas tahun yang lalu? Apa sih yang masih ingin kalian perjuangkan dari segi musik?
JRX: Meski masih jauh dari bentuk terakhir, saya melihatnya bagai bunga yang baru mulai mekar dan banyak kumbang mendekati. Kadang kumbang madu, kadang tidak. Yang masih diperjuangkan sudah pasti kejujuran.
Bobby Kool: Musik kami akan selalu berevolusi, seiring perubahan pola pikir, keadaan, situasi, dan apa yg kita lihat dan apa yg akan kita tuangkan nantinya di lagu.. Dan yg kita perjuangkan dr musik adalah : dimana kita sangat mencintai seni musik ini, mengekprisikan diri didalamnya, meraih setiap mimpi yg kita inginkan, memberikan sesuatu perubahan positif kepada orang yg mengerti apa yg kita tulis atau apa yg kita perbuat..
EkaRock: Diibaratkan sebagai kehidupan, kami sedang tumbuh, dan banyak faktor yang bisa mempengaruhi kehidupan kami.. kami tetep berusaha menyenangkan kehidupan kami dan dimana telah menjadi tumpuan harapan bagi orang yang mengikuti kami, tanggung jawab dan tetap memberikan energi positif.
03. Ada beda yang jelas sekarang, kalian punya pengikut fanatik yang luas dan tidak hanya terbatas dari Bali saja. Pernah berpikir ada di titik ini, sebelumnya?
JRX: Tidak, saat itu saya terlalu sibuk memikirkan cita-cita mulia: punya stok malam liar dan alkohol yang tak berkesudahan.
Bobby Kool: Sama sekali belum ada pikiran mempunyai fans sampai "diluar" hanya masih berfikir di seputaran membuat lagu, menikmati prosesnya dan mendistribusikannya..
EkaRock : Tidak pernah terpikir, pikiran saya hanya mengekspresikan diri semaksimal mungkin.
04. Apa yang bisa kalian berdayakan dari penggemar itu? Apa yang ingin kalian sampaikan kepada mereka?
JRX: Impian setiap band cerdas adalah memiliki penggemar yang cerdas juga. Sebagai band yang 'merasa' cerdas, kami kadang memiliki penggemar yang 'merasa' cerdas juga. Dan kami ingin mereka sadar itu. SID bukanlah kebenaran tertinggi. Saya rasa itu yang ingin disampaikan.
Bobby Kool: Yg kita lakukan pertama adalah : melalukan sesuatu dr diri kita sendiri,,, melakukan sesuatu untuk perubahan positif dengan itu otomatis mereka akan melihat dan meniru apa yg kita lakukan dan itu sudah terjadi pada mereka..
EkaRock : Sekali lagi sebuah energi positif, menyebarkannya, dan melakukan perubahan ..dampak besar atau kecil, itulah yang memotivasi kita untuk terus berkarya.
05. Loyalitas penggemar kalian juga melintas batas di internet. Ada beberapa rekor tercipta sejauh ini, apakah itu penting? Gimana sih caranya supaya bisa punya banyak pengikut sekaligus di dua dunia; nyata dan maya?
JRX: Simpel, syarat-nya selalu mempesona baik di nyata ataupun maya. Dan hal itu hanya bisa dilakukan jika kamu tulus dan natural; tidak terlalu memproyeksikan diri menjadi idola sempurna.
Bobby Kool: Berarti sudah bisa dilihat, gerakan2 atau sesuatu yg sudah kita karyakan dan mereka tau apa yg kita perbuat.. Bukan masalah penting atau tidak, setidaknya kita tau seberapa gerakan yg sudah kita buat dan bisa lebih berkomunikatif dengan mereka di dunia maya..
EkaRock : Tetap jujur dengan hati nurani dengan apa yang dilakukan, tanpa paksaan ambisi berlebihan kepada mereka...
06. Bali hari ini, gimana scene lokal menurut kalian? Sempat ada virus akut yang menyebar saat kalian menembus dogma band punk rock itu tidak bisa harmonis dengan major label di Indonesia. Virus itu membuat banyak anak muda lokal bermain musik dan punya kepercayaan diri bisa menembus audience yang lebih luas. Keberhasilan itu membawa Bali dikenal kembali dengan scene musiknya. Kalian membuka pintu untuk banyak band lokal untuk bisa didengar orang banyak di luar Bali. Sekarang, kondisinya gimana? Apakah scenenya lebih baik?
JRX: Menurut saya sih lebih bagus sekarang. Banyak band-band Bali yang bermain diluar daerah/diluar negeri. Banyak yang sign up dengan label-label kredibel. Meski belum ada yang meledak banget, tapi secara networking, musisi lokal makin elok. Bom-bom waktu ini hanya membutuhkan moment yang tepat untuk meledak secara serius.
Bobby Kool: Scene musik Bali saat ini bisa dikatakan lebih bervariasi dr segi genre, dan banyak skr band Bali menjajal konser ke daerah2 di luar bali, dan karya2 mereka sangat berkwalitas. Virus itu sudah km suntik dengan karya yg berbeda dimana dengan karya yg berbeda dan memiliki visi misi didalamnya.. Dengan membuat karya yg "bagus" tdk ada orang yg akan mengintervensi karya itu.. Jadi teruslah membuat sesuatu yg mempunya tujuan, gerakan, dan perlawanan..
EkaRock : Perkembangan scene musik Bali sekarang ini bisa dibilang sangat baik dan akan menjadi lebih baik. Peluang untuk merepresentasikan karya-karya mereka sudah semakin terbuka, kesempatan untuk manggung di luar daerah dan membangun jaringan sudah semakin aktif. Sekarang yang diperlukan hanyalah menetapkan titik fokus terhadap karya/band yang mereka bawa…menggali lebih luas potensi dan kesempatan untuk maju, agar lebih terjawab pertanyaan kenapa mereka ada di dalam band tersebut.
07. Masih suka main di klub kecil dengan penonton terbatas? Kalau iya, main di tempat-tempat kecil itu apa sih kenikmatannya?
JRX: Energi mentah nan jahanam dan cipratan keringat penonton adalah salah satu bahan dasar teori kekacauan.
Bobby Kool: Jelas lauh lebih nikmat, berada dalam lingkaran api yg panas, membaur dengan abunya.. Api itulah yg memberikan energi.. Dimana kita bisa melihat emosi, tetetas keringat, semangat, mereka dalam setiap konser kecil..
EkaRock: Energi liar yang memercikan bensin ke bara panas kami, disambut dengan kipasan emosi mereka, secara jujur dan meledakkannya tanpa kepura puraan.
08. Apa yang masih membuat kalian turn on ketika bermain musik di atas panggung?
JRX: Panggung besar: lirikan mesra pak pulisi. Panggung kecil: si dia yang menanti di pojokan bar.
Bobby Kool: Beer dan energi tarian penonton
EkaRock: Senyum sumringah penonton yang mengharapkan ledakan energi kami.
09. Satu hal yang juga menarik, kalian nampaknya cukup jauh dengan media mainstream karena memang apa yang kalian mainkan tidak sesuai dengan selera pasar. Apa sih resepnya bisa diterima dan terus menerus bertahan melakukan yang kalian suka?
JRX: Tahu cara mengemas. Meski kita mungkin gak selalu tahu caranya, tapi ya pura-pura tahu aja: percaya diri.
Bobby Kool: Kita akan tetap menjadi diri kita sendiri, berjalan dan memainkan dan tinggal di tempat yg kita suka.. Dan kita lebih tertarik dengan media yg mengerti siapa kita..
EkaRock : Knowing our power, bisa selalu memupuk rasa percaya diri kita. untuk melakukan apa yang kita suka...
10. Bagaimana dengan kiprah internasional? Apakah punya rencana untuk ekspansi dalam bentuk karya –tidak hanya tur— di negara asing? Misalnya merilis rekaman untuk pasar itu?
JRX: Rencana selalu ada, belum dapat momen yang pas aja.
Bobby Kool: Sangat ada.. Dimana kita tau industri dan studio recording disana bisa dikatakan lebih maju secara kualitas, untuk mendapatkan kualitas itu kita sadar bahwa kualitas band juga harus mendukung..
EkaRock : Selalu ada, untuk bisa lebih bersabar menunggu kesempatan itu, mungkin dgn mematangkan apa yang kita punya disini itu bisa lebih berguna.
11. Tentang rekaman terbaru, ide dasar membuat vinyl itu bagaimana munculnya?
JRX: Dari kesukaan terhadap hal-hal yang klasik dan tidak gaul. Dan rasanya belum sah jadi pemusik kalau belum rilis vinyl. Kebetulan label kita juga sedang gila.
Bobby Kool: Sudah dijelaskan oleh JRX.. Hehe
EkaRock : Sudah ditambahkan oleh Bobby
12. Apakah sulit untuk meyakinkan Sony Music untuk merilis rekaman ini?
JRX: SID = Sulit Itu Dosa
Bobby Kool: Dan yg ini akan dijawab sama mas Dodix.. Kakwkakwka..
EkaRock : I am relax ...
13. Apakah Sony Music partner yang cocok untuk menyebarluaskan karya kalian di Indonesia setelah beberapa album bekerja sama?
JRX: Sejauh ini masih aman-aman saja. Semua karya kami masih jujur dan kalau ketemu Pak Jan pasti diajak makan. Beliau tahu kami butuh gizi dan kasih sayang.
Bobby Kool: Bisa dikatakan "iya" suatu kebanggaan juga album kami di distibusikan oleh label besar sekelas Sony music Indonesia.. Karena yg kita butuhkan adalah meratanya album SID tersebar di seleuruh Indonesia..
EkaRock : Levelnya hijau, …masih saling rangkul.
14. Apa yang bisa kalian bilang ke orang-orang yang masih berpikiran kuno bahwa band punk rock tidak bisa berpelukan erat dengan major label?
JRX: Saya suka yang kuno-kuno. Langka dan nilai jualnya tinggi.
Bobby Kool: Orang tidak akan tau kalau mereka belom mengenal apa itu major label, tidak semua major label memperlakukan sesuatu yg tidak disukai oleh band, terlalu banyak mengatur dan sebagainya. Tapi ada juga jalur indie yg berperilaku seperti label major kebanyakan..
EkaRock : Tergantung cara berpelukannya sih, kalo posisinya kebanyakan nafsu pasti gak enak…
15. Sebagai band, apa sih yang masih belum kalian capai? Masih ada cita-cita atau hasrat apa yang ingin kalian kejar?
JRX: Tur keliling dunia yang disponsori PKS.
Bobby Kool: Yg jelas dalam hidup ini kami akan menyapa sang waktu dengan membuat karya sebanyak-banyaknya yg mempunyai visi, misi, perlawanan, pergerakan. menyebarluaskan karya2 yg kita buat, ingin manggung ke tempat yg belom pernah kita datangi dan berkolaborasi dengan musisi yg kita kagumi..
EkaRock: Kali ini sepertinya jawaban Bobby yang saya pilih.
Hidup Bobby!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar