Jumat, 23 Agustus 2013

Superman Is Dead Rayakan Ulang Tahun Ke-18

TEMPO.CO, Jakarta - Band punk rock asal Bali, Superman is Dead (SID) baru saja merayakan ulang tahun yang ke-18, pada 18 Agustus 2013 lalu. Para personilnya merayakan ulang tahun ke-18 ini dengan cara yang spesial, karena belum pernah dilakukan sebelumnya.

"Kita merekam lagu bersama dengan musisi Bali lainnya, yang bertema m
elawan penguasa," ujar Jerinx, salah satu personel SID ditemui di Soehanna Hall, Jakarta, Rabu 21 Agustus 2013.

Hal ini dilakukan sebagai penolakan reklamasi laut di selatan Bali, yang telah disetujui oleh Gubernur Made Mangku Pastika. Menurut SID, --dan juga sebagian warga Bali lainnya-- reklamasi itu hanyalah proyek akal-akalan semata.

"Jelas itu akal-akalan, sudah banyak buktinya dan jelas banget cacat, mereka mau mereklamasi laut seluas 883 hektare," ujar Jerinx menjelaskan. Untuk itu, sebagai bentuk penolakan SID merekam lagu berjudul `Bali Tolak Reklamasi`. "Hari ini sudah bisa diunduh dan besok video sudah bisa dilihat," ujarnya.

Ulang tahun kali ini SID merayakan ulang tahunnya dengan istimewa, karena merayakan dengan sebuah penolakan. "Kita merayakannya dengan melakukan sebuah perlawanan, itu istimewa kan?" kata Jerinx menutup komentarnya.

Sebelumnya pada awal Agustus 2013 lalu ratusan warga juga telah melakukan demo penolakan rencana reklamasi laut. Para warga melakukan unjuk rasa di tengah laut Tanjung Benoa, Badung, Bali.

Sumber:Yahoo!

SID Tak Sabar "Muntahkan" 17 Lagu Baru


JAKARTA, KOMPAS.com — Tak lama lagi band punk rock asal Bali, Superman Is Dead (SID), akan merilis album terbaru mereka. Album itu direkam ketika grup yang terdiri dari Bobby Kool (vokal), Eka Rock (bas), dan Jerinx atau Jrx (drum) tersebut masih berusia 17 tahun pada 2012. Dijanjikan oleh SID, paling tidak, pada Oktober 2013, album mereka sudah beredar secara digital dan fisik.

"Full album akan keluar bulan Oktober dan beberapa lagu sudah kami bawakan di konser-konser di daerah," ujar Eka dalam wawancara usai manggung dalam Konser Kemerdekaan Republik Indonesia, yang digelar di Soehana Hall, Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2013).

Sesuai usia SID ketika merekam album itu, 17 tahun, jumlah lagu baru yang akan mengisi album tersebut adalah 17 lagu. "Kami memiliki 17 lagu karena saat rekaman itu SID berusia 17 tahun. Kalau sekarang sih sudah 18 tahun," cerita Bobby.

Ketika itu, SID hanya menghabiskan waktu tiga bulan untuk merekam semua lagu tersebut. "Itu total berdurasi 67 menit sekian untuk 17 lagu," kata Jerinx. "Kalau take drum sih cuma sehari," sambung Bobby dengan canda disambut tawa kedua rekannya.

Bocorannya, SID memilih lagu-lagu bertema cinta dan perlawanan. "Temanya cinta dan perlawanan, ada juga motivasi, ya, dan kira-kira 40 persen liriknya bahasa Inggris," jelas Bobby.

SID mengaku tak sabar untuk segera "memuntahkan" 17 lagu baru itu. Salah satunya, "Jadilah Legenda", menjadi single pertama album tersebut. "Sebenarnya album ini sudah keluar tahun lalu. Cuma Sony Music (perusahaan rekaman yang menaungi SID) sangat excited sama kami. Jadi, mereka sangat hati-hati merilisnya agar nanti daya ledaknya maksimal," kata Jerinx.

Sumber: Kompas

Superman Is Dead: Nasionalisme Nggak Harus Kibarkan Bendera!


Kapanlagi.com - Bagi Superman Is Dead, rasa nasionalis tak sekedar hanya mengibarkan bendera sang saka merah putih, tetapi juga harus bisa memberikan bukti nyata dalam kehidupan.

"Nasionalisme gak harus mengibarkan bendera, tidak harus pakai batik ke mana-mana. Buat saya, apa yang kamu lakukan secara langsung, berikan impact positif, dengan menjaga lingkungan, peduli ekologi itu sudah bentuk nasionalisme," ujar Eka Rock di AXA Tower, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (22/8).

Band asal Bali itu melihat masih banyak masyarakat yang belum peduli dengan lingkungan. Maka dari itu band yang digawangi Bobby Kool, Eka Rock dan Jerinx itu berharap agar masyarakat peduli dengan lingkungan.

"Perbaiki diri dan lingkungan, sekarang kita jaga sekitar kita aja, apakah lingkungan kita sudah bersih," kata Eka.

"Musuh kita masih banyak, yang nggak keliatan, kita harus menyadarkan diri kita sendiri dari lingkungan," timpal Jerinx.

Source:  KapanLagi